Bergetar oleh Bacaan Al Qur’an
Suatu ketika orang-orang kafir sedang
bermusyawarah, mereka membicarakan adakah orang
yang siap untuk membunuh Muhammad SAW. Seorang lelaki gagah bernama umar
tiba-tiba menyahut,”Saya yang akan membunuhnya.”Orang-orang menanggapi,”Benar,
engkaulah yang dapat melakukannya.” Setelah itu, Umar meninggalkan ruangan
musyawarah. Ia bergegas pergi, ia berjalan dengan semangat membara untuk
membunuh muhammad Saw.
Ditengah perjalanan, ia bertemu dengan sa’ad
bin abi waqas, saat bertanya kepada umar,”hai umar,mau kemana engkau?”umar
menjawab,”saya akan membunuh muhammad.”sa’ad menjawab,”jika demikian maka banu
hasyim, Banu Zuhra, dan banu abdi Manaf tidak akan senang dengan tindakanmu.
Mereka akan menuntut balas dengan cara membunuhmu.”Umar terkejut dan gelisah
dengan ancaman seperti itu. Kemudian ia berkata,”wahai sa’ad, jadi tampaknya
engkau juga sudah menjadi orang islam!kalau begitu, engkau yang ku bunuh
terlebih dahulu.”setelah mengucapkan kata-kata seperti itu Umar menarik pedangnya
dan sa’ad pun menyahut,”ya, saya telah memeluk agama islam.” Sa’ad pun langsung
menghunus pedangnya.
Sebelum keduanya berkelahi, sa’ad sempat
bekata,”hai umar, dengarkanlah terlebih dahulu kabar dari rumahmu. Saudara
perempuanmu dan iparmu telah masuk islam.”mendengar berita ini, umar sangat
marah dan langsung pergi menuju rumah saudara perempuannya. Pada saat itu
disana sedang ada khabab r.a. Dengan menutup semua pintu jendela, suami istri
itu sedang membaca alqur’anatomi. Umar langsung menggedor gedor pintu.
Mendengar suara umar, khabbab langsung bersembunyi. Ia meninggalkan lembaran
lembaran yang di dalamnya tertulis alqur’anatomi.
Saudara perempuannya pun membuka pintu, Umar langsung memukul kepala
saudaranya itu hingga berdarah. Umar berkata,”kamu berkhianat terhadap dirimu
sendiri dan mengikuti agama yang jelek,”umar masuk ke dalam rumah dan bertanya
kepada saudara iparnya,”apa yang sedang kamu lakukan??suara sipakah yang
terdengar tadi?”saudaranya menjawab,”kami sedang mengobrol biasa,”Umar berkata,”apakah
kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu dan masuk ke dalam agama yang
baru??”iparnya menjawab,” Bagaimana jika agama baru itu ternyata lebih
baik?”mendengar jawaban itu umar langsung menarik janggutnya dan mendorongnya
hingga terjatuh. Lalu umar memukulnya. Saudara permpuannya berusaha melerai,
tetapi ia justru mendapat tamparan keras dimukanya hingga darah menetes dari
bibirnya.
Kemudian saudara perempuannya berkata kepada
umar,”hai umar, kami dipukuli hanya karena kami masuk islam. Memang benar bahwa
kami telah masuk islam. Apa yang akan kamu lakukan terhadap kami, lakukanlah!!”
Setelah itu pandangan umar tertuju pada
lembaran lembaran ayat ayat alqur’an
yang tergeletak begitu saja karena tertinggal. Umar yang pada mulanya marah,
sedikit mereda dan ia merasa malu atas perbuatannya terhadap saudaranya yang
menyebabkan darah menetes di wajah saudaranya sendiri. Umar berkata,”Bagus,
sekarang katakanlah, apa ini?saudaranya menjawab,”kamu tidak suci.lembaran ini
tidak boleh disentuh oleh tangan yang tidak suci.”untuk beberama umar belum
siap untuk mandi dan berwudhu. Tetapi kemudian umar bersedia untuk
melakukannya.
Setelah mandi dan berwudhu, umar mengambil
lembaran lembaran tersebut dan membacanya. Ternyata di dalamnya terdapat surah
at taha(20), ia terus membacanya sampai ayat ke-14, yang artinya ,”sungguh, aku
ini allah, tiada tuhan selain aku. Maka sembahlah aku dan laksanakan shalat
untuk mengingatku.” Setelah membaca ayat tersebut, umar langsung bergetar.
Badannya gemetar . ia berkata,”sekarang antarkan aku kepada muhammad.”
Mendengar perkataan itu, khattab langsung keluar dari persembunyiannya dan
berkata,”hai umar, aku sampaikan kabar gembira untukmu. Kemarin pada malam
jum’at aku mendengar rasulullah saw berdo’a,”ya allah, kuatkanlah islam dengan
umar atau abu jahal, siapa saja yang lebih engkau sukai diantara keduanya.
Sekarang dapat diketahui bahwa do’a itu telah dikabulkan kepadamu.” Setelah itu
Umar pun dipertemukan dengan rasulullah saw. Ia masuk islam pada saat subuh di
hari jum’at.
(Sumber: Maulana Muhammad Zkariyyah Al Kandahlawi, Himpunan
Fadhilah Amal, (terjm), A. Abdurrahman Ahmad (Yogyakarta: Ash-Shaf,2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar